Jumat, 17 Juni 2011

Ku Mengharapkan Setitik Saja

Salah satu surah di dalam Al Qur'an ada yang berjumlah hanya tiga ayat saja, Al Kautsar. Ayatnya mungkin sering kita amalkan dalam sholat, karena sangat pendek dan kita sangat mudah untuk menghafalnya. Simple...apalagi bagi sholatnya para mantan sprinter, atau pembalap, yang terbiasa mengejar waktu detik demi detik, sampai-sampai dalam sholat pun hal itu berlaku, padahal dalam sholat haruslah tuma'ninah (tenang) dalam mendirikannya tidak terburu-buru...



Tidak masalah kalau dalam sholat kita menggunakan surat-surat dengan ayat yang pendek setelah Al Fatihah, tapi akan sangat beruntung kita kalau bisa memahami makna yang terkandung dalam surat tersebut, apalagi surat Al Kautsar yang sering kita baca...
Innaa [ sesungguhnya Kami ] dengan kekuasaan Kami, kedermawanan Kami, Kemuliaan Kami, Kekayaan Kami yang murni….A’thainaaka [ telah memberikan kepadamu ] wahai Muhammad dengan pemberian dan kemuliaan….Al Kautsar [ nikmat yang banyak ] yang bisa kamu gunakan untuk memastikan, menyingkap dan mengetahui keesaan Kami setelah Kami memberikan kepadamu keistimewaan dengan kemuliaan yang tidak pernah Kami berikan kepada seorang pun dari kalangan Nabi dan Rasul yang ada sebelum kamu.

Ibnu Juraij meriwayatkan bahwa ketika Ibrahim anak laki – laki Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meninggal dunia maka orang – orang Qurays mengatakan : Kini Muhammad menjadi orang yang abtar ( yaitu terputus keturunannya ). Mendengar kata – kata tersebut Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam berduka. Maka turunlah ayat ini dari Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa. [ Al Imam Ibnu Mundzir ].

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari As Saddi bahwa orang – orang Qurays apabila ada seorang laki – laki yang mempunyai anak laki – laki yang meninggal maka mereka mengatakan bahwa si fulan telah terputus. Ketika putra Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meninggal dunia maka Al ‘Ash Ibnu Wa’il mengatakan : Muhammad telah terputus. Lalu turunlah ayat ini.

Kata kautsar biasanya digunakan masyarakat Arab untuk mengekspresikan segala sesuatu yang jumlahnya dan kadarnya sangat banyak. Ketika dilekatkan pada seseorang maka maknanya adalah orang tersebut mempunyai banyak anak, banyak teman, banyak saudara, banyak pengikutnya. Dan apabila itu dilekatkan kepada orang yang sangat kaya dan dermawan maka artinya adalah orang itu sangat royal dalam memberi. Namun maksud Al Kautsar yang disebutkan adalah sebuah sungai di syurga yang diberikan kelak kepada Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam.

Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : Al Kautsar adalah sebuah sungai di syurga , yang kedua tepiannya terbuat dari emas dan dinding sungai itu terbuat dari permata dan jamrud, adapun pasirnya lebih harum dari kasturi, dan airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju. [ Al Bukhari dan At Tirmidzi ].

Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu juga meriwayatkan bahwa ketika Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam dihadapan kami, tiba – tiba beliau jatuh pingsan, kemudian beliau bangkit dari pingsannya sambil tersenyum, lalu kami pun bertanya : Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tersenyum ?. Beliau menjawab : Barusan telah diturunkan kepadaku sebuah surah. Kemudian beliau pun melantunkan firman Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa : Innaa A’thainaaka Al Kautsar….hingga akhir ayat.

Kemudian beliau berkata : Apakah kalian mengetahui apa itu Al Kautsar ?. Kami menjawab : Allah dan Rasul Nya tentu lebih mengetahuinya. Beliau pun menjelaskan : Al Kautsar adalah sebuah sungai yang dijanjikan oleh Allah untukku, pada sungai tersebut terdapat banyak sekali kebaikan. Al Kautsar itu sebuah kolam yang didatangi oleh seluruh umatku ( yang beriman ) pada hari kiamat nanti, dan jumlah bejananya sangat banyak layaknya jumlah bintang yang ada di langit. Namun tiba – tiba beberapa diantara mereka dikeluarkan dari kolam tersebut, maka aku langsung berkata : Ya Allah, mereka termasuk umatku. Lalu Allah menjawab : Engkau tidak tahu apa yang terjadi pada masa – masa setelah kamu wafat. [ Al Muslim ].

Imam Qurtubhi dalam kitabnya At Tadzkirah menyampaikan bahwa setiap sudut dari kolam tersebut didiami oleh salah satu dari empat khalifah, dan siapa saja yang membenci salah satu dari mereka maka ketiga khalifah lainnya tidak akan mengizinkan orang tersebut untuk masuk ke dalam kolam Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut.

Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu berkata bahwa pada suatu hari dia mendengar orang – orang sedang membicarakan tentang kolam Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata kepada mereka : Aku sebelumnya tidak pernah mengira bahwa aku masih hidup tatkala orang – orang seperti kalian meragukan adanya kolam Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Ketahuilah bahwa setiap perempuan yang aku kenal yang telah meninggal terlebih dahulu, mereka selalu berdoa setiap menyelesaikan shalat agar dapat mereguk air dari kolam Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam di syurga nanti..

Aku mungkin tidak bisa kesana, karena diri ini tidaklah pantas untuk mereguk indahnya sungai itu, tapi aku mengharapkan dapat menikmatinya setetes saja, untuk pelepas dahaga ku setelah mengetahuinya,
Izinkan aku Ya Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih kunjungannya, Mohon beri masukan untuk postingannya ya...^^