Kamis, 23 Februari 2012

Kita Membutuhkannya

Antara kebutuhan dan keinginan memang hal yang kadang sangat bertolak belakang. Kebijaksanaan kita yang akan membuat kita memutuskan hal yang tepat. Kadang, keinginan yang begitu menggebu menutupi bahwa itu bukan hal yang kita butuhkan.
"Pokoknya aku mau itu!!!"
Ketika kalimat itu kita ucapkan, kadang kita tidak begitu peduli apakah hal itu memang kita butuhkan atau justru tidak baik untuk diri kita.

Lagi-lagi gambarnya ngutil dari sini ^^


- Hal yang kita butuhkan:
Kita tidak selalu butuh barang, tapi sebagai hamba Allah yang baik, kita juga butuh nasehat. Dan ini mungkin seharusnya lebih banyak dari makanan yang kita konsumsi.

a) Kesulitan
Bisakah kita mengukur seberapa kuat diri kita ketika kita hanya berada pada level yang aman dan tanpa masalah? Tentu tidak! Karenanya, kesulitan juga kita butuhkan untuk mendewasakan diri.
Sulit beradaptasi pada lingkungan baru, mengajarkan kita untuk semakin banyak 'melihat', memahami, dan terbuka. Sulit pada awalnya, tapi bila dihadapi, kita bisa merasakan kalau kita belajar lebih banyak dari sebelumnya.

b) Kekuatan Tekad
Seseorang yang hebat tapi plin-plan dan tidak teguh pendirian itu tidak ada! Jadi bagi kita yang telah menentukan mimpinya dan sedang meniti jalan mewujudkan mimpi-mimpi itu, belajarlah menguatkan hati. Karena perjalanan mewujudkan mimpi itu tidak mudah, dan tentu kisah kesuksesan para orang hebat sudah sering kita dengar. Belajar bijaklah dari kisah mereka.
ngutal-ngutil gambar lagi -,-

c) Positive Thinking
Bisakah seorang yang sering mengeluh menyelesaikan hal yang dikeluhkannya dengan cara bijak? Tidak.
Mengeluh tidak menyelesaikan masalah, bahkan memperberat langkah kita untuk terus melangkah maju. Berpikiran buruk pada kesulitan yang dihadapi sama saja dengan meletakkan segenggam garam didalam segelas air, pekat. Tapi bila kita sikapi masalah dengan pemikiran yang baik bahwa 'semua kesulitan yang aku hadapi ini adalah bagian dari proses belajarku', maka itu seperti meletakkan segenggam garam ditengah danau, tetap tak akan terasa asinnya.
Banyak sekali pengetahuan tentang berpikiran positif yang bisa kita dapatkan, mulailah untuk menerapkannya sekarang.

Semoga kita bisa dikenal Allah, para malaikatNya, mendapat syafaat rasul Nya karena kepasrahan kita pada takdir baik dan buruk yang telah Allah tentukan. Aamiin.

#taujih untuk diri sendiri






10 komentar:

  1. masya Alloh bagus ukhti...

    yups bener bgd tuh....
    hars mikir mateng2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah... mkasih udah bersedia mampir kesini, ^^

      ini belajar mengutarakan apa yang ana ngerti aja...

      Hapus
  2. ,,,i like it,,always write good articles

    BalasHapus
  3. Pas banget! Aku juga sedang membutuhkan ketiga-tiganya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. kita penuhi kebutuhan kita,, ^^

      Hapus
  4. kunjungan sob ..
    salam sukses selalu ..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah berkunjung ya, semoga sukses selalu juga... ^^

      Hapus

Terima kasih kunjungannya, Mohon beri masukan untuk postingannya ya...^^