Rabu, 08 Februari 2012

Rute Hidup



First post in February...

Bismillah,
Untuk kesekian kali aku dapat pembelajaran ketika sedang muter-muter otak diangkot, sama kayak angkotnya yang juga muter-muter di rute itu itu aja.

Ngomong-ngomong soal rute angkot, aku jadi kepikiran, "Jadi sopir angkot itu apa gak bosen ya? Tiap hari muter-muter dijalur yang sama, menemui bangunan-bangunan yang sama, penumpang dengan tujuan yang itu itu saja. Kadang-kadang ni saking seringnya naik ni angkot, si Penumpang bisa jadi temenan sama si Sopir atau bahkan malah nemu jodoh dipersimpangan jalan, hehehe...

Kembali ke rute...



Kalo kendaraan yang beroperasi dijalan raya, memang ada jalur-jalurnya sendiri, tapi selalu jelas kemana tujuannya. Angkot, jelas jalurnya, dan kita tinggal bebas memilih mau naik angkot yang sesuai dengan tujuan kita. Kendaraan pribadi pun gitu, kalo pun tujuannya khusus (namanya juga pribadi), tapi selalu mengikuti jalur yang ada.
Mematuhi rambu, dan gak mungkin asal masuk kepekarangan rumah orang (kecuali yang lagi bala).


Dan memperhatikan hal ini, aku jadi kepikiran sama rute hidup kita selama di dunia.


Kalu pertanyaan ini diajukan pada diri kita, jawaban kita apa?
"Sudah kah kita menentukan tujuan hidup kita, seperti halnya kita naik kendaraan dengan tujuan yang sudah bisa dideskripsikan??"
Kalau belum, jangan teruskan membaca tulisan ini.
Kalau sudah, "Akan ditempuh dengan 'jalur' mana dan dengan 'kendaraan 'apa kita mencapai tujuan itu?"
Dan, "Seberapa besar usaha kita untuk mencapai tujuan itu?"


Kita punya waktu yang sama dalam satu hari, 24 jam. Dengan tidak ada porsi untuk KKN barang satu detik pun.
Bagi yang memiliki banyak impian, beberapa impian pasti sudah sampai pada tujuannya, dan sudah siap melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan mimpi selanjutnya.
Tapi sebelum itu, sebelum langkah pertama menuju wujud mimpi kedua, jangan lupa untuk mensyukuri apa yang sudah dicapai dan dimiliki.

Saat ini kita sedang berada dalam kondisi terbaik, dan kita tau bahwa kondisi terbaik itu bukan berarti selalu dalam keadaan yang menyenangkan.

Seperti kendaraan yang melaju, yang kadang harus berhenti sejenak karena ada masalah di kendaraan itu. Bisa bannya yang bocor, mesinnya yang bermasalah, bahan bakarnya habis, atau yang lain, yang menandakan ada masalah pada kendaraan itu.
Seperti itu juga yang pasti pernah menimpa kita. Dalam perjalanan meraih mimpi, kita harus terhenti sejenak karena menemui beberapa masalah.
Itu bukan hal yang tidak ada manfaatnya (karena tidak ada yang sia-sia didunia ini). Bisa jadi itu karena peringatan untuk kita memperbaiki diri. Menempah mental menjadi lebih kuat, membuat kita memperbaiki niat, atau karena memang itu bukan hal yang baik untuk kita usahakan dan ada dalam diri kita.

Tujuan hidup, kitalah yang menentukan, pandai-pandailah kita memilih kendaraan untuk menujunya.
Tujuan hidup seorang mukmin, tentu ingin menggapai RidhoNya, dan bisa mendapatkan syafaat diakhir nanti.
Seperti kendaraan yang melaju apik dijalur yang baik, jalanilah rute hidup yang semestinya berlaku untuk diri kita sebagai seorang hamba.

3 komentar:

  1. Assalamu 'alaikum...Tujuannya juga mesti lurus...Karena itu kita selalu berdo'a dalam surah Al-Fatihah, Ihdinash shiratal mustaqim...*Ya Allah Tunjukilah aku jalan yang lurus...
    Anyway...salam kenal...

    BalasHapus
  2. wah dari memikirkan tukang angkot sampai jalan hidup. kereeen.. bisa terpikir seperti itu :)
    semoga Allah menerangi jalan kita. aamiin :)

    BalasHapus
  3. Farid: Wa'alaykum salam warahmatullah... salam kenal diterima,, ^^

    Irma: heehe..aamiin,,

    BalasHapus

Terima kasih kunjungannya, Mohon beri masukan untuk postingannya ya...^^