Minggu Pertama

Bismillah...

Hmm... Udah lama gak berbagi cerita. Udah banyak kisah dilalui dalam beberapa minggu terakhir. Dan semuanya, subhanallah, penuh hikmah. :)

Beberapa waktu terakhir saya bener-bener sibuk, dan sibuk banget karena mau ngupdate status. Koq bisa? Ya bisa, karena status yang dirubah bukan hanya berlaku di jejaring sosial, kartu tanda penduduk, biodata, atau yang lainnya, tapi ini status yang bisa merubah sesuatu yang semula haram menjadi halal, dan bernilai ibadah, dan ini berlaku bukan saja pada penduduk bumi, tapi juga penduduk langit (hehe, lebeh ya.. :D ).

Status Updated
Ya, ya... singkatnya saya sudah menikah. Dan ini baru masuk minggu pertama status Married melekat pada diri saya, dan suami tentunya.


Banyak sekali hal menarik yang terjadi dari awal persiapan, sampai setelah resepsi pernikahan berlangsung. Yang mengharukan, menegangkan, kerepotan sendiri, kecapean, rasa bersalah, lega, sampai rasa gak percaya, nyampur jadi gado-gado bentuk abstrak. Tapi alhamdulillah, semuanya lancarrrrr.... ^^ (terima kasih teman-teman yang udah turut mendoakan, semoga Allah membalas dengan yang jauh lebih baik :)).

Ada hal yang sempat buat saya jadi kepikiran setelah ada seorang sodari yang selalu saya panggil Mba nanya pada sekitar H - 3,
Mba : "Kamu gimana, masih nafsu makan gak, Dek?"
Sy : " Masih donk Mba, masih lahap aja nih..."
Mba : "Ada deg-degan ato nerpes-nerpes gitu gak?"
Sy : "Gak ada juga Mba, biasa aja. Kenapa Mba?"
Mba : "Bagus deh kalo gitu. Soalnya ada temen Mba itu yang udah gak nafsu makan sejak 2 minggu menjelang hari H nya Dek!"

Setelah hari bersejarah itu berlalu pun aku masih ngerasa kayak hidupku bener-bener 'ngaliiiir' aja. Menjelang akad nikah, selesai akad nikah, udah mulai bisa ngobrol berdua, ninggalin rumah ortu dengan gak sendiri lagi, pindah dari kost-kostan lama ke kontrakan suami, dan sekarang udah tinggal berdua. Ngaliiiirrrr... Padahal pengen ngerasain deg-degan sampe 'jedug-jedug', tapi ternyata tidak terjadi sodara-sodara. Ded-deg nya cuma deg-deg biasa aja, yang menandakan kalo jantung saya masih mompa. :D Alhamdulillah..
Saya juga memperhatikan ada seorang sahabat saya yang juga akan segera menikah. Masih sekitar seminggu dari sekarang, tapi beliaunya udah uring-uringan dari sekitar sebulan lalu. Kenapa saya gak gitu ya??
Whateverlah, yang penting go ahead,, hehe.

Moment Romantis Dalam Minggu Pertama Ini (Menurut Saya)
Entah kenapa malam itu saya bener-bener merindukan masjid, rindu yang hadir karena kesibukan yang menyita waktu saya dalam hampir satu bulan ini. Lalu saya meminta untuk ikut suami sholat subuh berjamaah dimasjid terdekat.
Suasana subuh adalah salah satu suasana yang paling saya suka, karena damai dan segarnya pagi bisa menjernihkan pikiran butek saya. Dan sepanjang jalan sepulang dari masjid subuh ini, dikompleks yang masih lengang, saya dan suami menikmati udara Kota Bengkulu yang masih asri, segar sekali, dengan pemandangan langit yang masih tampak bulan benderang dan gemintang yang berkilauan. Indah...
Dan moment ini semakin indah, karena Allah mengizinkan saya untuk tidak menikmatinya sendirian, tapi bersamanya, anugerah Allah yang terindah.
(SyndromTenru = SweetWords Mode: On, haha :D )

Yang saya tau, suami saya bukan tipe orang yang pintar merangkai kata bergombal ria untuk merayu, dan sepertinya saya juga bukan orang yang suka terlalu banyak basa-basi dan mukadimah untuk sesuatu (walo ada ngarep juga digombalin, hehe :D ). Tapi sikap dan senyumnya di suasana subuh ini, mengisyaratkan bahwa dia juga merasakan keindahan ini. Maha Indah Allah.

Astaghfirullah... semoga Allah selalu mengingatkan kami untuk selalu mengingatNya.

“Sesungguhnya di antara perkara yang aku khawatirkan atas kalian setelahku adalah dibukakan kepadamu kesenangan dunia dan perhiasannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

With Love