Cinta Sederhana

Lagi ngutak-ngatik hape, liat sodara-sodara pada ngetuit, sambil selonjoran santai dikamar dengan bahagia selalu dihati. Lagi baca tuit-tuitan temen-temen terdengar nada 'tut tut' tanda ada pesan masuk di hape cantikku. Ku lihat satu pesan dari seorang sahabat yang udah lumayan lama gak ketemu, karena beliaunya pulang kampung ba'da kuliah.

Isi pesannya bukan 'say hi', tapi berbaris-baris kalimat tausiyah (karena kami memang sering berbagi pesan yang mencerahkan bathin). Pesannya begitu berkesan bagi hatiku, karena kembali mengingatkan ku bagaimana indahnya mencintai dengan sederhana.

Karena aku baik hati, (iya aja deh..), aku mau bagi-bagi pesan yang dikirim sahabatku ini...

" Cukup cintai ia dalam diam,

bukan karena membenci hadirnya,

tetapi menjaga kesuciannya.

Bukan karena menghindari dunia,

tetapi hanya ingin meraih syurgaNya.

Bukan karena lemah untuk menghadapinya,

tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaithan

yang begitu halus dan menyelusup!

Cukup cintai ia dari kejauhan,

karena hadirmu tiada akan menjauhkannyadari ujian!

Karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan,

atau bahkan akan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga!

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan,

karena memupuknya hanya akan menambah penderitaan!

Serta menumbuhkan harapan yang akan membumbui kebahagiaan para syaithan!

Maka cintailah ia dengan keikhlasan,

Karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati,

tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi?"

Rasanya mao nangis setelah baca pesan ini, begitu sering diri sering lupa diri, karena terlalu mencintai dunia dengan memposisikan kehadiran Tuhan di nomor sekian..
Astaghfirullah..ampuni aku Ya Allah,,