Penghapus dan Pensil

Beberapa waktu lalu, aku sibuk banget nyusun semua rencana bulan ini -dan sampai sekitar 2 bulan kedepan-, mau ini, mau itu, mengerjakan ini, mengerjakan itu, nyiapin ini, nyiapin itu, pokoknya banyak deh. Tapi semuanya belum fix, walopun secara garis besar sudah dapat gambaran kerjanya...

Saking sibuknya dalam beberapa hari berkutat dengan agenda dan liat-liat kalender, aku seperti lupa sesuatu. Sampai akhirnya aku diingatkan lagi oleh seorang sahabatku yang nun jauh diseberang pulau sana, yang menyapaku mungkin karena Allah menegur ku melalui pesan yang dia kirim...

"Ketika kau sudah sedemikian matang membuat rencana ini dan itu. Kau pun harus sedemikian sadar bahwa Allah Maha Berkehendak untuk mengubah segala rencanamu itu. Hingga tak akan ada lagi kecewa yang menyelimuti jiwa. Sederhana saja..."

Langsung lah aku beristighfar, menyadari kesombongan diri. Aku lupa, bahwa aku terlalu yakin dengan rencana yang ku buat. Andailah semua rencana ku itu goresan pensil yang sekian rapi ku susun, maka Allah lah Sang Pemilik 'Penghapus'nya. Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.
Astaghfirullah,,,